TUGAS 3
P. Multimedia
“Perbandingan Kualitas Audio"
RIZKI SYAPUTRA
1001081008
TK 2 B
Program studi Teknik Komputer
Jurusan Teknologi Informasi
Politeknik Negeri Padang
2011
PRATIKUM AUDIO DIGITAL
======================================================================================
MODUL 4
PENGUJIAN KUALITAS AUDIO
1. Tujuan
- Mahasiswa dapat mengganti nilai Sample dan Bit Depth sebuah file audio
- Mahasiswa dapat menjelaskan perbandingan kualitas audio berdasarkan nilai Bit Depth, Sample Rate
2. Teori singkat
A. Audio adalah getaran udara pada frekwensi yang dapat didengar oleh telinga manusia sehingga disebut dengan frekwensi suara atau freuensi audio. Frekuensi audi berada diantara 20 Hz sd 20 KHz. Karakteristik suara ditentukan antara lain oleh
- Frekuensi : Banyaknya periode dalam 1 detik
- Satuan : Hertz (Hz) atau cycles per second (cps)
- Panjang gelombang suara (wavelength) dirumuskan = c/f
Dimana c = kecepatan rambat bunyi
Dimana f = frekuensi
Contoh:
Berapakah panjang gelombang untuk gelombang suara yang memiliki kecepatan rambat 343 m/s dan frekuensi 20 kHz?
Jawab:
WaveLength = c/f = 343/20 = 17,15 mm. Berdasarkan frekuensi, suara dibagi menjadi: Infrasound 0Hz – 20 Hz Pendengaran manusia 20Hz – 20 KHz Ultrasound 20KHz – 1 GHz Hypersound 1GHz – 10 THz Manusia membuat suara dengan frekuensi : 50Hz – 10KHz. Sinyal suara musik memiliki frekuensi : 20Hz – 20Khz. Sistem multimedia menggunakan suara yang berada dalam range pendengaran manusia. Suara yang berada pada range pendengaran manusia sebagai “AUDIO”, dan gelombangnya sebagai “ACCOUSTIC SIGNALS”.Suara diluar range pendengaran manusia dapat dikatakan sebagai “NOISE” (getaran yang tidak teratur dan tidak berurutan dalam berbagai frekuensi, tidak dapat didengar manusia).
- Amplitudo : Keras lemahnya bunyi atau tinggi rendahnya gelombang. Satuan amplitudo adalah decibel (db). Bunyi mulai dapat merusak telinga jika tingkat volumenya lebih besar dari 85 dB dan pada ukuran 130 dB akan mampu membuathancur gendang telinga
- Durasi : Rentang waktu audio tersebut.
B. Kualitas sound
-Tergantung speaker
-kedalam bit(level dari suara)32bit=32pngkat 2
-Bit rate=makin tinggi bit ratenya makin bagus suaranya,dan sebaliknya
C. Bit Depth adalah nilai resolusi suara atau jumlah tingkatan level suara. Audio 8 bit menyediakan 2 pangkat delapan atau 256 level. Audio 16 bit menyediakan 65.536 level dan audio 32 bit memiliki jumlah jangkauan 2 pangkat 32 . Makin tinggi nilai jangkauan makin baik kualitas. Namun demikian ukuran file yang diperlukan juga semakin besar
D. Sample Rate adalah beberapa gelombang yang di ambil dalam 1 detik
E. WAV (Windows Format Wave ) ini adalah format standar audio yang belum terkompres pada Windows, dan didukung di hampir semua sistem komputer. Hal ini juga dapat ringan dikompresi (sekitar 4:1) menggunakan codec ADPCM, tapi ini kurang banyak didukung pada platform non-jendela. Audacity dapat membaca dan menulis format ini, termasuk ADPCM pada semua platform.
F. MP3 adalah audio format terkompresi itu adalah cara yang sangat populer untuk menyimpan musik. Hal ini dapat memampatkan audio dengan faktor 10:1 dengan sedikit penurunan dalam kualitas. Audacity dapat baik impor dan ekspor format ini.
G. Ogg adalah format multimedia gratisan yang dirancang untuk streaming dan penyimpanan yang effiesien. Format ini dikembangkan oleh Xiph.org Foundation. Begitu pula Vorbis yang merupakan codec audio gratisan. Vorbis biasanya dipasang bersama Ogg, sehingga muncullah yang namanya Ogg Vorbis. Peluncuran format dan codec ini sebenarnya respon atas rencana pemilik MP3 pada tahun 1998 yang hendak mengenakan biaya lisensi untuk format MP3. OggVorbis sangat populer dikalangan open source, karena kualitas dan sifatnya yang gratis. Namun hingga saat ini walaupun gratis, masih sedikit player yang mendukung format ini, salah satu yang terkenal adalah winamp yang ikut mendukung format Ogg Vorbis.
H. WMA ( Window Media Audio ) : adalah codec untuk lossy compression, yang dikembangkan pertama sekali ujua untuk menyaingi MP3 oleh Microsoft. Sementara ini Microsoft memposisikan WMA bersaing dengan AAC yang digunakan pada produk Apple seperti iPod dan iTunes Music Strore. WMA juga menggunakan sistem Digital Rights Management seperti AAC untuk proteksi penggandaan dan membatasi pemutaran pada PC atau peranti tertentu. WMA audio stream hampir selalu dengan file ASF. Jika hanya membawa data audio, biasnya file mempunyai ekstensi .WMA. Adapula versi lossless untuk multichannel surround sound dan untuk voice encoding (WMA Voice)
3. Alat dan Bahan
- Komputer PC
- Software Adobe Audition
- File musik dalam format waV
4. Langkah Kerja
1. Mengganti Sample rate dan Bit Dept
- Buka Adobe Audition
- Import File Audio dengan cara pada window File klik ikon Import File – Pilih file yang diinginkan – klik ganda file tersebut atau klik tombol Open.
- Sekarang file yang akan diedit sudah berada pada window File.
- Klik ganda ikon file yang akan di edit atau drag and drop ke window editor (Main)
- Untuk melihat informasi tentang file ini letakkan pointer pada window editor, klik kanan dan pilih File Info.
- Untuk mengganti Bit Depth dan Sample Rate ,
- Buka sesion baru: File – New
- Pada Jendala New Waveform Pilih Sample Rate dan Bit Rate sesuai dengan yang dibutuhkan (tabel 1)
5. Hasil Pengujian
Tabel 1. Perbandingan Ukuran dan Kualitas audio pada sample rate tetap 44100 hz dengan Bit Depth bervariasi
Table 2. Membandingkan berdasarkan Sample Rate dan bit dept tetap 8.
Table 3. Membandingkan dengan simple rate dan bit dept tetap (16)
Table 4. Membandingakan dengan simple rate dan bit dept tetap 32
Table 5. Membandingakan berdasarkan format pada simple rate da bit depth tetap.
6. Pembahasan
Sampling rate : beberapa gelombang yang diambil dalam satu detik. Contoh : jika kualitas CD Audio dikatakan memiliki frekuensi sebesar 44100 Hz, berarti jumlah sample sebesar 44100 per detik.
Dan hasil dari percobaan pertama,kedua, ketiga menunjukan kesamaan yang sama jika semakin tinggi bit rate,big dept,sample rate. maka suara yang didengar maka semakin bagus sebaliknya jika ketiganya rendah maka suara yang didengar semakin jelek dan tak enak untuk didengar. ada dari percobaan diatas yang tidak bisa dikonvert karena format type dari keluaran terutama pada perbandingan pada bit rate . ada sewaktu-waktu bit rate tak sesuai dengan sample rate nya… karena bit rate pada sample rate ada yang tidak support. sesuai tabel.
7. Kesimpulan
Pada percobaan pertama Membandingkan berdasarkan Bit Dept . dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi bit dept dari sebuah sound maka suara itu semakin bagus sebaliknya jika big dept itu rendah maka ada noise(suara berisik) yang terdengar.
Pada percobaan kedua membandingkan kualitas suara berdasarkan sample rate. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi sample rate maka kulitas suara akan semakin bagus dan juga ukuran file dari suara tersebut semakin besar. Sebaliknya jika sample rate itu semakin rendah maka kualitas suara semakin jelek dan ukuran semakin kecil.
Pada percobaan ketiga membandingkan kualitas suara berdasarkan bit rate. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi bit rate maka kualitas suara akan semakin bagus dan juga ukuran file dari suara tersebut semakin besar. Sebaliknya jika bit rate itu semakin rendah maka kulitas suara semakin jelek dan ukuran semakin kecil.
Sumber :
http://yhayae.blogspot.com/2011/04/perbedaan-macam-macam-format-audio.html
http://maniacsanime.blogspot.com/2010/10/macam-macam-format-file-audio.html